Sabtu, 08 November 2008

Style Book

Penulisan kata di-
  • di- kata kerja = disatukan
contoh : dibaca, dilihat
  • di- kata tempat = dipisah
contoh : di rumah, di sekitar

Penulisan kata pada (menunjukkan waktu)
contoh : pada saat, pada minggu, pada bulan

Penulisan pun dipisah dengan kata yang diikutinya
contoh : di mana pun

Jangan menulis angka di depan kalimat/di awal kalimat.

Oleh : Richa Febrina Aryanti. S
207400506
Jurnalistik C/III

Kebijakan Redaksional

Kebijakan redaksional lebih memusatkan perhatian kepada bagaimana aspek-aspek dan misi ideal yang dijabarkan dalam peliputan dan penempatan berita, laporan, tulisan dan gambar yang sesuai dengan kepentingan dan selera khalayak yang relatif beragam. Karena sifat khalayak anonim dan heterogen, maka bahasa jurnalistik yang dipilih tentu harus memenuhi asas anonim dan heterogenitas itu. Agar memudahkan seluruh pengelola, maka pedoman pemakaian bahasa jurnalistik ini lazimnya dihilangkan dalam sebuah buku khusus intern sebagai rujukan resmi dalam peliputan, penulisan, pemuatan, penyiaran, atau penayangan berita, laporan, tulisan dan gambar pada media bersangkutan.

Oleh : Richa Febrina Aryanti. S
207400506
Jurnalistik C/III

Kamis, 06 November 2008

Resume Kuliiah 051108

.: Kebijkan Redaksional Media
Secara umum. .
aturan Sebuah media mengenai tulisan/stylebook
meskipun setiap media berbeda gaya bahasanya.
tapi, mengacu kepada EYD.

)) Stylebook . . Pedoman Tata cara berbahasa

.: Penulisan Bahasa arab banyak macamnya

Contoh. . .

ALLAH : > ALLAH
> ALLOH
> AWLOH

Al-Quran : > Al- Quran
> Al-Qur'an
> Quran

.: Penulisan kata di- Bila diikuti dengan kata
kerja penulisannya disatukan. . .
Contoh : Dimasukan

.: Penulisan kata di- bila diikuti dengan kata
tempat penulisannya di pisah. . .
Contoh : Di rumah

.: Penulisan kata Pada untuk menunjukan waktu. . .
~ Pada saat
~ Pada Minggu
~ Pada Bulan
~ Pada Hari

.: Penulisaan Pun dipisah dengan kata yang diikutinya
Contoh : Di mana pun

.: Jangan menulis angka diawal kalimat
Contoh : Duapuluhsatu, Puluhan


Yuriesa Mifta Kartika
207400527
Jurnalistik C

ResuMe kuLiah 291008

Menjauhkan diRi dari ungkapan
klise (sTereotype). . .
Contoh :
Kata jenuh, kata klise yang tidak boleh dipakai. . .
:: Semantara itu
:: Dapat ditambahkan
:: Perlu diketahui
:: Dalam rangka
:: Selanjutnya

Menghilangkan kata mubajir. . .
Contoh :
:: Adalah
:: Telah


BlackList kata-kata yang tidak boleh ada dalam
bahasa jurnalistik. . .
:: Untuk
:: Dari
:: Bahwa


Yuriesa Mifta Kartika
207400527
Jurnalistik C

ResuMe kuLiah 221008

>> Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.

>> Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim.

>> Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefiks.

>> Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek.

>> Wartwan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereotype yang sering dipakai dalam transisi berita.

>> Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk dalam satu kalimat bentuk pasif dengan bentuk aktif.

>> Wartawan hendaknya menghilangkan kata mibazir.

>> Wartawan hendaknya menghilangkan kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah dalam berita.

>> Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah bahasa.

>> Wartawan hendaknya ingat bahsa jurnalistik ialah bahsa yang komunikatif dan spesifik sifatnya, dan karangan yang baik dinilai dari tiga aspek yaitu isi, bahasa, dan teknik persembahan.

Selasa, 04 November 2008

Catatan hitam yang harus dihindari wartawan dalam penulisan berita

Ungkapan klise atau stereotype yang sering dipakai dalam transisi berita seperti kata-kata:
  • sementara itu
  • dapat ditambahakan
  • perlu diketahui
  • dalam rangka
Hilangkan kata mubazir seperti:
  • adalah (kata kerja kopula)
  • telah (petunjuk masa lampau)
  • untuk (sebagai terjemahan to dalam bahasa Inggris)
  • dari (sebagai terjemahan of dalam hubungan milik)
  • bahwa (sebagai kata sambung) dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
Hindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah dalam berita.

oleh: Richa Febrina Aryanti. S
207400506
Jurnalistik C/III

Sepuluh Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers

  1. Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan.
  2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim.
  3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefiks.
  4. Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat-kalimat pendek.
  5. Wartwan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereotype yang sering dipakai dalam transisi berita.
  6. Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk dalam satu kalimat bentuk pasif dengan bentuk aktif.
  7. Wartawan hendaknya menghilangkan kata mibazir.
  8. Wartawan hendaknya menghilangkan kata-kata asing dan istilah-istilah yang terlalu teknis ilmiah dalam berita.
  9. Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah bahasa.
  10. Wartawan hendaknya ingat bahsa jurnalistik ialah bahsa yang komunikatif dan spesifik sifatnya, dan karangan yang baik dinilai dari tiga aspek yaitu isi, bahasa, dan teknik persembahan.
oleh: Richa Febrina Aryanti. S
207400506
Jurnalistik C/III